Sejarah Hieroglif, Tulisan Masyarakat Mesir 3000 SM

ONESHINEEDU, JATIASIH - Hieroglif Mesir adalah salah satu sistem penulisan paling tua yang pernah dikenal oleh manusia.

Mengutip Wikipedia, Hieroglif Mesir (dari bahasa Yunani ἱερoγλύφος, yang berarti "ukiran suci", dan nama panjangnya: τὰ ἱερογλυφικά [γράμματα]) adalah sistem tulisan formal yang digunakan oleh masyarakat Mesir kuno, yang menggabungkan elemen alfabet dan logograf.

Beberapa tulisan ini berasal dari 3000 SM dan telah digunakan oleh Mesir selama lebih dari 3.000 tahun.

Hieroglif kursif digunakan dalam literatur keagamaan pada papirus dan kayu oleh masyarakat Mesir.

Tulisan ini juga memiliki versi formal yang lebih kecil yang disebut hieratik dan demotik; namun, secara teknis, ini bukan hieroglif mesir.

Menurut kamus, hieroglif adalah tulisan dan abjad Mesir Kuno yang terdiri dari tujuh ratus gambar dan lambang dalam bentuk manusia, hewan, atau benda; dan lambang tulisan (seperti gambar paku) yang bersifat rahasia atau teka-teki yang sulit dibaca atau dipahami.

Istilah ἱερoγλυφικὰ γράμματα (hieroglyphikà grámmata), yang merupakan gabungan dari kata Yunani ἱερός (hierós, "keramat" atau "suci") dan γλύφω (glýphō, "ukiran", "pahatan") dan γράμματα, yang berarti tanda.

Jadi Hieroglif berarti "tulisan suci", yang berasal dari bahasa Mesir Kuno zẖ3 n.j mdw.w nṯr, yang menunjukkan ke mana tulisan hieroglif dianggap berasal dari para dewa dewi.

Disebut hieroglif karena ketika orang Yunani pertama kali melihat tulisan itu, mereka yakin bahwa tulisan tersebut merupakan tulisan pendeta yang memiliki makna dan tujuan yang suci.

Kata hieroglif berasal dari kata sifat bahasa Yunani yaitu ἱερογλυφικός (hieroglyphikos), di mana glýphō berarti ‘ukiran’, ‘pahatan’, atau glyphs (aksara).

Kata glyphs sendiri merujuk pada τὰ ἱερογλυφικὰ γράμματα (tà hieroglyphikà grámmata, ‘kesusastraan ukir pahat’).

Kata hieroglyph dalam bahasa Inggris dijadikan kata benda, menggantikan arti kata hieroglif yang sebenarnya.

Yang seharusnya seperti dalam kalimat sebelumnya, kata hieroglyphic merupakan sebuah kata sifat.

Akan tetapi sering terjadi kekeliruan dalam penggunaan kata hieroglyph sebagai sebuah kata benda.



Sejarah dan Perkembangan Hieroglif Mesir


Foto: Hieroglif Mesir (dari bahasa Yunani ἱερoγλύφος, yang berarti "ukiran suci", dan nama panjangnya: τὰ ἱερογλυφικά [γράμματα]) adalah sistem tulisan formal yang digunakan oleh masyarakat Mesir kuno, yang menggabungkan elemen alfabet dan logograf. (Wikipedia)

Foto: Hieroglif Mesir (Wikipedia)


Hieroglif sudah muncul dari sebelum kesusastraan tradisi artistik Mesir.

Contohnya, simbol pada tembikar Gerzean dari tahun 4000 SM menyerupai penulisan hieroglif. Selama beberapa tahun, prasasti hieroglif yang pertama kali diketahui adalah Narmer Palette, ditemukan dalam penggalian di Hierakonpolis (sekarang Kawm al-Ahmar) pada tahun 1890-an, yang diperkirakan dibuat tahun 3200 SM.

Bagaimanapun, pada tahun 1998, tim arkeologis Jerman di bawah pimpinan Günter Dreyer pada penggalian di Abydos (sekarang Umm el-Qa'ab) menemukan sebuah makam dari seorang penguasa Predynastic, dan menemukan tiga ratus pahatan nama dari tanah liat dengan proto-hieroglyphs, tertanggal pada masa Naqada IIIA dari abad ke-33 Sebelum Masehi.

Kalimat pertama yang tertulis penuh dengan hieroglif sejauh yang ditemukan adalah kesan segel yang ditemukan di makam Seth-Peribsen yang terletak di Umm el-Qa'ab, tertanggal dari dinasti kedua.

Di zaman Kerajaan Tua, Kerajaan Tengah, dan Kerajaan Baru, terdapat sekitar 800 hieroglif.

Saat zaman Greco-Roman, mereka menomori lebih dari 5,000 hieroglif.

Pada abad keempat, beberapa orang Mesir akhirnya dapat membaca hieroglif.

Penggunaan hieroglif kemudian berhenti setelah penutupan seluruh gereja non-Kristen pada tahun 391 Masehi oleh Kaisar Romawi, Theodosius I; yang tertulis dalam prasasti terakhir dari Philae, diketahui sebagai The Graffito of Esmet-Akhom, tahun 396 Masehi.

Penemuan hieroglif yang paling menggemparkan dalam sejarah modern adalah penemuan Batu Rosetta pada sekitar tahun 1799.

Orang yang mendapatkan penghargaan dari menafsirkan tulisan tersebut adalah Jean Francois Champollion.

Pada awalnya, orang Mesir menggunakan bentuk gambar tulisan yang kasar, seperti yang digunakan oleh suku-suku primitif di seluruh dunia.

Hieroglif adalah gambar yang masing-masing mewakili objek alamiah.

Matahari digambarkan sebagai piringan, bulan digambarkan dengan bulan sabit, air digambarkan oleh garis gelombang, orang dengan bentuk orang, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, tulisan gambar ini tidak dapat mewakili kata-kata atau benda-benda yang tidak dapat dilihat mata seperti pikiran, cahaya, dan hari.

Sehingga hieroglif pun lebih dianggap sebagai simbol ide daripada sebuah gambar objek.

Piringan dapat juga berarti ‘hari’, bukan hanya berarti matahari.

Ide-ide ini disebut dengan ‘ideogram’.

Perkembangan hieroglif selanjutnya adalah menggunakan gambar, lebih untuk mewakili bunyi daripada untuk mewakili objek sesungguhnya.

Misalnya, sebuah gambar lebah dapat bukan berarti serangga, melainkan merujuk pada kata ‘lebah’.

Daun dapat memiliki arti ‘percaya’ (kita gunakan kata dalam Bahasa Indonesia untuk memudahkan dalam menunjukkan bagaimana cara kerjanya).

Hieroglif seperti itu, yang digunakan sebagai bunyi, dikenal dengan nama ‘fonogram’.

Belakangan, orang Mesir dapat menulis kata apa saja yang mereka kenal, baik kata itu berarti sesuatu yang dapat mereka gambarkan atau tidak.

Dari fonogram tersebut mereka mengembangkan satu seri tanda, masing-masing mewakili satu huruf.

Dalam penulisan, orang Mesir hanya menggunakan huruf konsonan (huruf mati) saja.

Misalnya, kata ‘minum’ hanya akan ditulis ‘mnm’ (tentunya dengan menggunakan tulisan Mesir).

Orang Mesir juga terus menggunakan simbol-simbol lama dalam tulisan mereka seperti ideogram, fonogram, dan picturegram (tulisan gambar) semuanya digabungkan.

Seiring berjalannya waktu, tulisan tersebut menjadi sangat rumit sehingga tidak mudah dimengerti oleh orang awam.


Sistem Penulisan Hieroglif Mesir

Penulisan hieroglif dapat dimulai dari kanan ke kiri, kiri ke kanan, atau dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas, tetapi biasanya dimulai dari kanan ke kiri (seperti dalam penulisan huruf Arab, walaupun dalam penulisan formal zaman sekarang ini menggunakan kiri ke kanan).


Jenis Hieroglif Mesir


Hieroglif terdiri dari tiga macam glyph yaitu phonetic glyphs, termasuk karakter satu konsonan yang berfungsi seperti abjad, logographs; dan semagram (simbol semantik yang menentukan makna), yang membatasi arti dari logographic atau kata-kata fonetis.

Secara visual, keseluruhan hieroglif kurang lebih bersifat kiasan: mereka merepresentasikan elemen yang nyata ataupun ilusional, terkadang menyesuaikan dengan mode dan disederhanakan, tetapi secara umum benar-benar dikenal dalam tanda.

Bagaimanapun, simbol atau tanda yang sama, berdasarkan konteksnya, dapat diinterpretasikan dalam bermacam-macam cara yaitu sebagai fonogram (phonetic reading), sebagai logogram, atau sebagai ideogram (semagramdeterminativesemantic reading).

Phonetic Reading

Kebanyakan simbol atau bentuk hieroglif merupakan fonetis alam, yang berarti bahwa simbol tersebut dibaca dan dibuat sesuai dengan karakteristik visualnya.

Gambar dari mata dapat menjelaskan kata ‘mata’ itu sendiri dan kata ‘saya’ dalam bahasa Inggris (‘eye’ dan ‘I’). Gambar mata itu disebut dengan fonogram dari kata ‘I’.

Bentuk fonogram dengan satu konsonan disebut mono- atau tanda uniliteral; dengan dua konsonan, tanda biliteral; dengan tiga konsonan disebut tanda triliteral.

Dua puluh empat tanda uniliteral disebut abjad hieroglif.

Penulisan hieroglif Mesir normalnya tidak mengindikasikan huruf vokal seperti A, I, U, E, O.

Phonetic Complements

Penulisan Mesir sering kali pleonastis atau berlebihan.

Ini sering kali terjadi dalam sebuah kata yang harus diikuti oleh sejumlah karakter penulisan yang memiliki kesamaan pengucapan.

Contohnya, kata nfr, yang memiliki arti ‘cantik, baik, sempurna’, ditulis dalam triliteral yang unik.

Bagaimanapun, hal ini sangat biasa ditambahkan dalam triliteral, uniliteral untuk f dan r.

Kata tersebut dapat ditulis sebagai nfr+f+r namun tetap dibaca dengan nfr.

Dua karakter abjad ditambahkan demi kejelasan ejaan dari hieroglif triliteral yang terdahulu.

Karakter berlebihan yang mengikuti tanda biliteral atau triliteral disebut phonetic complements atau pelengkap fonetis.

Dapat ditempatkan di depan tanda (jarang), setelah tanda (seperti ketentuan umumnya), atau bahkan dikeduanya.

Semantic Reading

Selain interpretasi fonetis, karakter atau simbol-simbol juga dapat dimaknai dengan membaca, dalam hal ini logogram diucapkan (atau ideogram) dan semagram (sering disebut juga dengan determinative).

Logogram

Hieroglif digunakan sebagai logogram untuk menegaskan suatu objek yang merupakan sebuah gambar.

Untuk itu logogram merupakan benda biasa yang sering digunakan.

Dalam teori, seluruh hieroglif memiliki kemampuan untuk digunakan sebagai logogram.

Logogram dapat ditemani dengan pelengkap fonetis.

Semagram

Determinatives atau semagram (simbol semantik yang menentukan makna) ditempatkan di akhir dari sebuah kata.

Karakter ini bertujuan untuk mengklarifikasi tentang apakah sebuah kata itu, seperti homofonik glyphs.


Tentang One Shine Edu

YouTube One Shine Edu
Bergabunglah dengan program les privat One Shine Edu dan mulailah perjalanan menuju prestasi akademik yang cemerlang!

Kami One Shine Edu siap membimbing anak untuk bisa belajar dengan menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas, berkompeten dan berdedikasi.

Hal itu untuk memastikan pemahaman konsep dan peningkatan prestasi siswa.

Sistem pembelajaran One Shine Edu

1). Online

Layanan les privat online one on one di One Shine Edu dengan metode pembelajaran yang sangat mudah.

Kapanpun dan dimanapun, siswa dibimbing dengan guru berkualifikasi tinggi.

Kami menyediakan pembelajaran tatap muka secara langsung dari rumah melalui Google Meet dan Zoom meeting.

Guru yang berpersonalisasi tinggi ini untuk meraih hasil optimal.

Dengan guru berkualitas dan memenuhi persyaratan dalam mengajar online.

2). Offline

Layanan les privat offline yang menjangkau di seluruh Indonesia.

Guru berkualitas tinggi akan datang langsung ke lokasi Anda, memberikan pembelajaran tatap muka yang personal dan efektif.

Dengan pendekatan khusus, kami siap membantu meraih kesuksesan akademis maupun non-akademis.

Hubungkan diri Anda dengan guru terbaik, tingkatkan pemahaman, dan raih prestasi optimal.

Multibahasa

Sudah menjadi kenyataan bahwa dalam era globalisasi seperti sekarang ini, kemampuan berbahasa tidak hanya merupakan keahlian yang berguna, tetapi juga menjadi kebutuhan yang penting.

Dalam dunia yang semakin terhubung ini, mampu berkomunikasi dalam berbagai bahasa dapat memberi keuntungan yang besar dalam berbagai aspek kehidupan.

Baik itu dalam karir, hubungan sosial, maupun perjalanan.

Itulah mengapa One Shine Edu hadir untuk membantu Anda dalam belajar bahasa.

One Shine Edu adalah platform pembelajaran multibahasa yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pelajar bahasa dari berbagai latar belakang dan tingkat kemampuan.

Dengan pendekatan yang inovatif dan beragam metode pengajaran, One Shine Edu memiliki visi untuk membantu Anda dalam memperoleh kemampuan berbahasa yang kuat dan beragam.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi kami di:

Home: Jalan H Gemin 1, Kp. Cakung, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Email: oneshineeduconsultant@gmail.com

Phone/WhatsApp: +6281389851615

Bisa juga mengunjungi media sosial (Medsos) kami di:

TikTok : @oneshineedu.id

Instagram : @oneshineedu.id

YouTube : OneShine Edu

X (Twitter) : @OneShineEdu

(OSE)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *