ONESHINEEDU, BEKASI TIMUR - Tahukah Shiners pada masa orde baru ada mata pelajaran Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa alias PSPB?
Ya, pada masa Orde Baru, PSPB menjadi mata pelajaran wajib di jenjang sekolah dasar hingga menengah.
Namun sekarang, mata pelajaran tersebut tidak lagi ada.
PPSB adalah subjek yang mirip dengan sejarah Indonesia. Kurikulum tahun 1984 memasukkan mata pelajaran ini.
Dalam TAP MPR RI Nomor II/MPR/1983, Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) juga menetapkan PSPB sebagai pelajaran wajib.
Menurut GBHN, bagian Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, poin kedua (Pendidikan), huruf d, mata pelajaran PSPB bertujuan untuk meneruskan dan mengembangkan jiwa, semangat, dan nilai-nilai kemerdekaan kepada generasi muda.
"Dalam rangka meneruskan dan mengembangkan jiwa, semangat, dan nilai-nilai 1945 kepada generasi muda maka di sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta, wajib diberikan sejarah perjuangan bangsa." bunyi naskah GBHN 1983 poin Pendidikan huruf d dikutip One Shine Edu dari berbagai sumber, Senin (5/8/2024).
Menurut beberapa sumber, ketidakpuasan Presiden Soeharto terhadap kurikulum 1975 menyebabkan mata pelajaran PSPB dimasukkan ke dalam kurikulum 1984.
Pada saat itu, PSPB belum tercantum dalam kurikulum 1975, 1976, dan 1977.
Kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Nugroho Notosusanto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI saat itu mewajibkan PSPB sebagai mata pelajaran.
Pada saat itu Nugroho meyakini PSPB dibuat sebagai mata pelajaran independen sebagai bagian dari program pendidikan Pancasila.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa dimasukkan sebagai mata pelajaran independen dan merupakan bagian integral dari program inti dan program pendidikan Pancasila.
Pendidikan PSPB mulai diajarkan pada tahun ajaran 1984/1985.
Namun, mata pelajaran ini hanya diajarkan selama 10 tahun ketika kurikulum 1994 ditetapkan oleh Fuad Hassan, yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan setelah Nugroho Notosusanto.
Namun sekarang, mata pelajaran tersebut tidak lagi ada.
PPSB adalah subjek yang mirip dengan sejarah Indonesia. Kurikulum tahun 1984 memasukkan mata pelajaran ini.
Dalam TAP MPR RI Nomor II/MPR/1983, Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) juga menetapkan PSPB sebagai pelajaran wajib.
Menurut GBHN, bagian Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, poin kedua (Pendidikan), huruf d, mata pelajaran PSPB bertujuan untuk meneruskan dan mengembangkan jiwa, semangat, dan nilai-nilai kemerdekaan kepada generasi muda.
"Dalam rangka meneruskan dan mengembangkan jiwa, semangat, dan nilai-nilai 1945 kepada generasi muda maka di sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta, wajib diberikan sejarah perjuangan bangsa." bunyi naskah GBHN 1983 poin Pendidikan huruf d dikutip One Shine Edu dari berbagai sumber, Senin (5/8/2024).
Menurut beberapa sumber, ketidakpuasan Presiden Soeharto terhadap kurikulum 1975 menyebabkan mata pelajaran PSPB dimasukkan ke dalam kurikulum 1984.
Pada saat itu, PSPB belum tercantum dalam kurikulum 1975, 1976, dan 1977.
Kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Nugroho Notosusanto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI saat itu mewajibkan PSPB sebagai mata pelajaran.
Pada saat itu Nugroho meyakini PSPB dibuat sebagai mata pelajaran independen sebagai bagian dari program pendidikan Pancasila.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa dimasukkan sebagai mata pelajaran independen dan merupakan bagian integral dari program inti dan program pendidikan Pancasila.
Pendidikan PSPB mulai diajarkan pada tahun ajaran 1984/1985.
Namun, mata pelajaran ini hanya diajarkan selama 10 tahun ketika kurikulum 1994 ditetapkan oleh Fuad Hassan, yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan setelah Nugroho Notosusanto.

Berganti Nama
Mata pelajaran PSPB dihapus dari kurikulum nasional dan digabungkan dengan mata pelajaran sejarah.
Namun, ada mata pelajaran lain yang tetap ada di sekolah tetapi beberapa kali diberi nama baru. Adalah Pendidikan Moral Pancasila (PMP).
Materi kursus mulai diajarkan pada tahun 1975.
Kurikulum 1994 mengubah mata pelajaran ini menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Nama yang diubah didasarkan pada interpretasi Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila (P4), yang ditetapkan melalui TAP MPR Nomor II pada tahun 1978. Pada tahun 2003, mata pelajaran PPKn kembali diberi nama baru.
UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 mengubah PPKn menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
Namun, ada mata pelajaran lain yang tetap ada di sekolah tetapi beberapa kali diberi nama baru. Adalah Pendidikan Moral Pancasila (PMP).
Materi kursus mulai diajarkan pada tahun 1975.
Kurikulum 1994 mengubah mata pelajaran ini menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Nama yang diubah didasarkan pada interpretasi Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila (P4), yang ditetapkan melalui TAP MPR Nomor II pada tahun 1978. Pada tahun 2003, mata pelajaran PPKn kembali diberi nama baru.
UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 mengubah PPKn menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
Dihapus dari Kurikulum Wajib
Selain PMP dan PPKn, Pancasila, mata pelajaran hampir serupa, telah dihilangkan dari kurikulum wajib.
Ini dilakukan karena PP Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, dalam pasal 40 yang menyatakan bahwa Pancasila tidak termasuk dalam mata pelajaran wajib di sekolah dasar, menengah, dan tinggi.
Ini dilakukan karena PP Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, dalam pasal 40 yang menyatakan bahwa Pancasila tidak termasuk dalam mata pelajaran wajib di sekolah dasar, menengah, dan tinggi.
Sejarah PSPB

Mengutip Wikipedia, Pelajaran PSPB ini sebenarnya berawal dari masalah internal ABRI yang diangkat menjadi masalah nasional.
Momen lahirnya PSPB ini dicetuskan oleh Jenderal M. Jusuf yang mendapati kenyataan bahwa taruna Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia saat itu memiliki pengetahuan yang dangkal mengenai sejarah perjuangan bangsa.
Fakta ini oleh M. Jusuf disampaikan kepada Soeharto yang sudah sejak lama menginginkan juga penanaman nilai perjuangan bangsa ke dalam hati siswa tidak hanya sebagai pelajaran belaka.
Pemberlakukan PSPB sebagai salah satu mata pelajaran secara spesifik diatur dalam TAP MPR No II/MPR/1982 tentang GBHN.
"Dalam rangka meneruskan & mengembangkan jiwa, semangat & nilai-nilai 1945 kepada generasi muda, maka di sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta, wajib diberikan pendidikan sejarah perjuangan bangsa."
Dalam perjalanannya, pelajaran PSPB ini banyak dikritisi karena sangat menonjolkan peranan tentara dan terkesan mengecilkan kontribusi pihak lainnya.
Menurut sejarawan senior LIPI, Asvi Warman Adam, tujuan pengajaran sejarah tersebut jelas bermuatan politis yang sesuai dengan pandangan rezim Orba.
Tahun 1985, Nugroho Notosusanto, arsitek sejarah orba ini meninggal dan sejak tahun 1994 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Fuad Hassan, pelajaran PSPB ditiadakan.
Momen lahirnya PSPB ini dicetuskan oleh Jenderal M. Jusuf yang mendapati kenyataan bahwa taruna Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia saat itu memiliki pengetahuan yang dangkal mengenai sejarah perjuangan bangsa.
Fakta ini oleh M. Jusuf disampaikan kepada Soeharto yang sudah sejak lama menginginkan juga penanaman nilai perjuangan bangsa ke dalam hati siswa tidak hanya sebagai pelajaran belaka.
Pemberlakukan PSPB sebagai salah satu mata pelajaran secara spesifik diatur dalam TAP MPR No II/MPR/1982 tentang GBHN.
"Dalam rangka meneruskan & mengembangkan jiwa, semangat & nilai-nilai 1945 kepada generasi muda, maka di sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta, wajib diberikan pendidikan sejarah perjuangan bangsa."
Dalam perjalanannya, pelajaran PSPB ini banyak dikritisi karena sangat menonjolkan peranan tentara dan terkesan mengecilkan kontribusi pihak lainnya.
Menurut sejarawan senior LIPI, Asvi Warman Adam, tujuan pengajaran sejarah tersebut jelas bermuatan politis yang sesuai dengan pandangan rezim Orba.
Tahun 1985, Nugroho Notosusanto, arsitek sejarah orba ini meninggal dan sejak tahun 1994 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Fuad Hassan, pelajaran PSPB ditiadakan.

Tentang One Shine Edu
Bergabunglah dengan program les privat One Shine Edu dan mulailah perjalanan menuju prestasi akademik yang cemerlang!
Kami One Shine Edu siap membimbing anak untuk bisa belajar dengan menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas, berkompeten dan berdedikasi.
Hal itu untuk memastikan pemahaman konsep dan peningkatan prestasi siswa.
Sistem pembelajaran One Shine Edur Heading
Online

Layanan les privat online one on one di One Shine Edu dengan metode pembelajaran yang sangat mudah.
Kapanpun dan dimanapun, siswa dibimbing dengan guru berkualifikasi tinggi.
Kami menyediakan pembelajaran tatap muka secara langsung dari rumah melalui Google Meet dan Zoom meeting.
Guru yang Berpersonalisasi tinggi ini untuk meraih hasil optimal.
Dengan guru berkualitas dan memenuhi persyaratan dalam mengajar online
Offline

Layanan les privat offline yang menjangkau di seluruh Indonesia.
Guru berkualitas tinggi akan datang langsung ke lokasi Anda, memberikan pembelajaran tatap muka yang personal dan efektif.
Dengan pendekatan khusus, kami siap membantu meraih kesuksesan akademis maupun non-akademis.
Hubungkan diri Anda dengan guru terbaik, tingkatkan pemahaman, dan raih prestasi optimal.
Multibahasa
Sudah menjadi kenyataan bahwa dalam era globalisasi seperti sekarang ini, kemampuan berbahasa tidak hanya merupakan keahlian yang berguna, tetapi juga menjadi kebutuhan yang penting.
Dalam dunia yang semakin terhubung ini, mampu berkomunikasi dalam berbagai bahasa dapat memberi keuntungan yang besar dalam berbagai aspek kehidupan.
Baik itu dalam karir, hubungan sosial, maupun perjalanan
Itulah mengapa One Shine Edu hadir untuk membantu Anda dalam belajar bahasa.
One Shine Edu adalah platform pembelajaran multibahasa yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pelajar bahasa dari berbagai latar belakang dan tingkat kemampuan.
Dengan pendekatan yang inovatif dan beragam metode pengajaran, One Shine Edu memiliki visi untuk membantu Anda dalam memperoleh kemampuan berbahasa yang kuat dan beragam.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi kami di:
Home: Jalan H Gemin 1, Kp. Cakung, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Email: oneshineeduconsultant@gmail.com
Phone/WhatsApp: +6281389851615
Bisa juga mengunjungi media sosial (Medsos) kami di:
TikTok: @oneshineedu.id
Instagram: @oneshineedu.id
YouTube: OneShine Edu
X (Twitter): @OneShineEdu
(Ist)
Kami One Shine Edu siap membimbing anak untuk bisa belajar dengan menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas, berkompeten dan berdedikasi.
Hal itu untuk memastikan pemahaman konsep dan peningkatan prestasi siswa.
Sistem pembelajaran One Shine Edur Heading
Online

Layanan les privat online one on one di One Shine Edu dengan metode pembelajaran yang sangat mudah.
Kapanpun dan dimanapun, siswa dibimbing dengan guru berkualifikasi tinggi.
Kami menyediakan pembelajaran tatap muka secara langsung dari rumah melalui Google Meet dan Zoom meeting.
Guru yang Berpersonalisasi tinggi ini untuk meraih hasil optimal.
Dengan guru berkualitas dan memenuhi persyaratan dalam mengajar online
Offline

Layanan les privat offline yang menjangkau di seluruh Indonesia.
Guru berkualitas tinggi akan datang langsung ke lokasi Anda, memberikan pembelajaran tatap muka yang personal dan efektif.
Dengan pendekatan khusus, kami siap membantu meraih kesuksesan akademis maupun non-akademis.
Hubungkan diri Anda dengan guru terbaik, tingkatkan pemahaman, dan raih prestasi optimal.
Multibahasa
Sudah menjadi kenyataan bahwa dalam era globalisasi seperti sekarang ini, kemampuan berbahasa tidak hanya merupakan keahlian yang berguna, tetapi juga menjadi kebutuhan yang penting.
Dalam dunia yang semakin terhubung ini, mampu berkomunikasi dalam berbagai bahasa dapat memberi keuntungan yang besar dalam berbagai aspek kehidupan.
Baik itu dalam karir, hubungan sosial, maupun perjalanan
Itulah mengapa One Shine Edu hadir untuk membantu Anda dalam belajar bahasa.
One Shine Edu adalah platform pembelajaran multibahasa yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pelajar bahasa dari berbagai latar belakang dan tingkat kemampuan.
Dengan pendekatan yang inovatif dan beragam metode pengajaran, One Shine Edu memiliki visi untuk membantu Anda dalam memperoleh kemampuan berbahasa yang kuat dan beragam.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi kami di:
Home: Jalan H Gemin 1, Kp. Cakung, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Email: oneshineeduconsultant@gmail.com
Phone/WhatsApp: +6281389851615
Bisa juga mengunjungi media sosial (Medsos) kami di:
TikTok: @oneshineedu.id
Instagram: @oneshineedu.id
YouTube: OneShine Edu
X (Twitter): @OneShineEdu
(Ist)