ONESHINEEDU, JAKARTA - Rata-rata, anak-anak lebih tertarik bermain game (Gim) pada gadget mereka dibanding belajar coding.
Padahal, coding pun merupakan pelajaran yang bisa dilakukan sambil bermain.
Mengutip laman ditpsd.kemdikbud.go.id, Selasa (3/9/2024), Direktur Sekolah Dasar, Kemendikbudristek, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd., mengatakan, lemajuan teknologi saat ini beri dampak positif dan peluang besar untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Salah satunya adalah memperkenalkan dan mengajari coding kepada anak-anak.
Coding sendiri merupakan kegiatan yang di mana programmer memberitahukan komputer apa yang harus dia kerjakan melalui sebuah kode di dalam skrip. Sebuah kode yang ada pada skrip bisa diibaratkan layaknya bahasa sehari-hari.
Setiap kode yang ditulis akan membantu komputer untuk mengetahui dan memahami apa yang ingin dilakukan pada komputer.
Komputer akan menerima perintah ini dan komputer akan melakukan operasi berdasarkan perintah yang kamu tuliskan.
“Coding bagi anak-anak pada dasarnya adalah membekali mereka untuk memiliki kemampuan berpikir yang terstruktur dan logis."
"Saat belajar coding anak dapat belajar memahami konsep algoritma sederhana dan memecahkan masalah, sehingga ini dapat memberikan bekal yang bagus bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuannya di masa yang akan datang" katanya.
Di era digital dan perkembangan teknologi yang pesat profesi programmer atau developer perangkat lunak tengah menjadi primadona sebagian orang.
Oleh karena itu lanjut Sri Wahyuningsih, jika coding dikenalkan lebih dini pada anak-anak, akan membantu mempersiapkan generasi masa depan yang siap menjawab tantangan zaman.
“Bahkan coding untuk anak-anak mungkin juga dapat mengalihkan kebiasaan atau hobi anak-anak bermain game menjadi pembuat game, jadi Ayah Bunda tidak usah khawatir kalau anak-anaknya punya hobi bermain game,” imbuhnya.
Sri Wahyuningsih juga mengajak para orangtua untuk sama-sama berupaya meningkatkan kompetensi anak-anak dari kegemarannya bermain dengan gadget, agar bisa diarahkan secara bertahap.
“Jadi anak tidak hanya menggunakan gadget atau memainkan sebuah game, tapi bisa memproduksi game."
"Minimal game sederhana yang relevan dengan kebutuhan pembelajaran sehingga mengantarkan anak-anak kita sebagai pelajar Pancasila,” ujar Sri Wahyuningsih.
CEO One Shine Edu, Rifone Afrizal, mengatakan meningkatkan minat anak terhadap dunia digital, termasuk coding, memerlukan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan.
Pertama, orang tua dapat mengenalkan coding melalui permainan yang interaktif dan visual, seperti menggunakan aplikasi coding khusus anak-anak yang dikemas dalam bentuk game, seperti Scratch atau Blockly.
Dengan ini, anak-anak dapat belajar konsep dasar coding sambil bermain.
Kedua, penting untuk mengaitkan kegiatan coding dengan minat pribadi anak.
"Misalnya, jika anak suka bermain game, ajak mereka membuat game sederhana. Dengan begitu, anak dapat melihat bahwa coding bisa menjadi alat untuk mewujudkan ide-ide mereka." ungkapnya.
Orang tua juga, kata Rifone Afrizal, harus aktif mendampingi dan memberi pujian atas setiap pencapaian kecil.
Selain itu, orang tua bisa memberikan contoh dengan menunjukkan bagaimana dunia digital, termasuk coding, berdampak positif dalam kehidupan sehari-hari, seperti membuat aplikasi atau website.
"Terakhir, buatlah jadwal yang seimbang antara waktu bermain game dan waktu belajar coding, sehingga anak dapat melihat bahwa keduanya sama-sama menyenangkan dan bermanfaat." jelasnya.
Lanjut Rifone, setelah mengenalkan coding melalui permainan dan mengaitkannya dengan minat anak, orang tua dapat melangkah lebih jauh dengan mendaftarkan anak ke kelas atau workshop coding yang sesuai usia.
Hal ini tidak hanya memberikan pembelajaran terstruktur, tetapi juga kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya yang memiliki minat serupa.
Selain itu, lanjut dia, menyediakan perangkat yang memadai seperti komputer atau tablet yang mendukung aplikasi coding akan memudahkan proses belajar.
Orang tua juga dapat menjadi role model dengan menunjukkan minat mereka sendiri dalam teknologi atau belajar bersama anak, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan suportif.
Menghadirkan proyek nyata yang bisa dibuat anak, seperti website sederhana atau aplikasi kecil, dapat meningkatkan rasa pencapaian dan motivasi.
Berikan pujian dan penghargaan atas setiap kemajuan yang dicapai, sekecil apapun itu, untuk membangun kepercayaan diri mereka.
Orang tua juga perlu menjaga komunikasi terbuka tentang penggunaan gadget, menetapkan batasan waktu yang sehat antara bermain game dan belajar coding.
Dengan pendekatan yang konsisten dan penuh dukungan, anak-anak akan lebih termotivasi untuk mengeksplorasi dunia digital dan mengembangkan keterampilan coding yang bermanfaat untuk masa depan mereka.
Mengutip laman ditpsd.kemdikbud.go.id, Selasa (3/9/2024), Direktur Sekolah Dasar, Kemendikbudristek, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd., mengatakan, lemajuan teknologi saat ini beri dampak positif dan peluang besar untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Salah satunya adalah memperkenalkan dan mengajari coding kepada anak-anak.
Coding sendiri merupakan kegiatan yang di mana programmer memberitahukan komputer apa yang harus dia kerjakan melalui sebuah kode di dalam skrip. Sebuah kode yang ada pada skrip bisa diibaratkan layaknya bahasa sehari-hari.
Setiap kode yang ditulis akan membantu komputer untuk mengetahui dan memahami apa yang ingin dilakukan pada komputer.
Komputer akan menerima perintah ini dan komputer akan melakukan operasi berdasarkan perintah yang kamu tuliskan.
“Coding bagi anak-anak pada dasarnya adalah membekali mereka untuk memiliki kemampuan berpikir yang terstruktur dan logis."
"Saat belajar coding anak dapat belajar memahami konsep algoritma sederhana dan memecahkan masalah, sehingga ini dapat memberikan bekal yang bagus bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuannya di masa yang akan datang" katanya.
Di era digital dan perkembangan teknologi yang pesat profesi programmer atau developer perangkat lunak tengah menjadi primadona sebagian orang.
Oleh karena itu lanjut Sri Wahyuningsih, jika coding dikenalkan lebih dini pada anak-anak, akan membantu mempersiapkan generasi masa depan yang siap menjawab tantangan zaman.
“Bahkan coding untuk anak-anak mungkin juga dapat mengalihkan kebiasaan atau hobi anak-anak bermain game menjadi pembuat game, jadi Ayah Bunda tidak usah khawatir kalau anak-anaknya punya hobi bermain game,” imbuhnya.
Sri Wahyuningsih juga mengajak para orangtua untuk sama-sama berupaya meningkatkan kompetensi anak-anak dari kegemarannya bermain dengan gadget, agar bisa diarahkan secara bertahap.
“Jadi anak tidak hanya menggunakan gadget atau memainkan sebuah game, tapi bisa memproduksi game."
"Minimal game sederhana yang relevan dengan kebutuhan pembelajaran sehingga mengantarkan anak-anak kita sebagai pelajar Pancasila,” ujar Sri Wahyuningsih.
CEO One Shine Edu, Rifone Afrizal, mengatakan meningkatkan minat anak terhadap dunia digital, termasuk coding, memerlukan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan.
Pertama, orang tua dapat mengenalkan coding melalui permainan yang interaktif dan visual, seperti menggunakan aplikasi coding khusus anak-anak yang dikemas dalam bentuk game, seperti Scratch atau Blockly.
Dengan ini, anak-anak dapat belajar konsep dasar coding sambil bermain.
Kedua, penting untuk mengaitkan kegiatan coding dengan minat pribadi anak.
"Misalnya, jika anak suka bermain game, ajak mereka membuat game sederhana. Dengan begitu, anak dapat melihat bahwa coding bisa menjadi alat untuk mewujudkan ide-ide mereka." ungkapnya.
Orang tua juga, kata Rifone Afrizal, harus aktif mendampingi dan memberi pujian atas setiap pencapaian kecil.
Selain itu, orang tua bisa memberikan contoh dengan menunjukkan bagaimana dunia digital, termasuk coding, berdampak positif dalam kehidupan sehari-hari, seperti membuat aplikasi atau website.
"Terakhir, buatlah jadwal yang seimbang antara waktu bermain game dan waktu belajar coding, sehingga anak dapat melihat bahwa keduanya sama-sama menyenangkan dan bermanfaat." jelasnya.
Lanjut Rifone, setelah mengenalkan coding melalui permainan dan mengaitkannya dengan minat anak, orang tua dapat melangkah lebih jauh dengan mendaftarkan anak ke kelas atau workshop coding yang sesuai usia.
Hal ini tidak hanya memberikan pembelajaran terstruktur, tetapi juga kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya yang memiliki minat serupa.
Selain itu, lanjut dia, menyediakan perangkat yang memadai seperti komputer atau tablet yang mendukung aplikasi coding akan memudahkan proses belajar.
Orang tua juga dapat menjadi role model dengan menunjukkan minat mereka sendiri dalam teknologi atau belajar bersama anak, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan suportif.
Menghadirkan proyek nyata yang bisa dibuat anak, seperti website sederhana atau aplikasi kecil, dapat meningkatkan rasa pencapaian dan motivasi.
Berikan pujian dan penghargaan atas setiap kemajuan yang dicapai, sekecil apapun itu, untuk membangun kepercayaan diri mereka.
Orang tua juga perlu menjaga komunikasi terbuka tentang penggunaan gadget, menetapkan batasan waktu yang sehat antara bermain game dan belajar coding.
Dengan pendekatan yang konsisten dan penuh dukungan, anak-anak akan lebih termotivasi untuk mengeksplorasi dunia digital dan mengembangkan keterampilan coding yang bermanfaat untuk masa depan mereka.
Belajar Coding di One Shine Edu
One Shine Edu (OSE), lembaga les privat kini kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan pendidikan anak-anak Indonesia melalui ShineTech.
Melalui program ShineTech, OSE kini menawarkan pelajaran coding khusus untuk anak-anak berusia 5 hingga 12 tahun.
Rifone Afrizal, mengungkapkan bahwa peluncuran program ShineTech ini merupakan langkah strategis dalam menjawab kebutuhan pendidikan di era digital.
"Kami melihat pentingnya keterampilan teknologi di masa depan, dan dengan program ShineTech, kami ingin berikan anak-anak Indonesia fondasi yang kuat dalam bidang teknologi sejak usia dini," ujarnya.
BACA JUGA: Definisi Scratch, Cara Membuat Hingga Manfaatnya
Program ShineTech dirancang untuk memperkenalkan dunia coding dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
Materi pelajaran disusun sedemikian rupa sehingga anak-anak dapat memahami konsep-konsep dasar pemrograman, seperti logika, algoritma, dan pemecahan masalah, melalui permainan dan proyek kreatif.
Dengan demikian, anak-anak tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mempraktikkan keterampilan yang mereka pelajari.
"Kami di One Shine Edu percaya bahwa anak-anak Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah global."
"Melalui ShineTech, kami berharap dapat membantu mereka mengejar mimpi dan berkontribusi pada kemajuan digitalisasi di Indonesia." papar Rifone Afrizal.
One Shine Edu, melalui ShineTech, tambah Rifone, siap mendidik generasi penerus bangsa untuk bisa menghadapi tantangan di era digital dengan lebih percaya diri dan kompeten.
Metode Belajar ShineTech
Program ShineTech di One Shine Edu dirancang khusus untuk memperkenalkan anak-anak usia 5 hingga 12 tahun pada dunia coding dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.
Metode pengajaran dalam program ini berfokus pada pendekatan yang interaktif dan berorientasi pada proyek.
Sehingga anak-anak dapat belajar melalui pengalaman langsung dan aktivitas kreatif.
Berikut adalah beberapa metode yang digunakan dalam program ShineTech:
Pendekatan Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
Anak-anak diajak untuk mengerjakan proyek-proyek kecil yang memungkinkan mereka langsung menerapkan konsep coding yang dipelajari.
Proyek-proyek ini bisa berupa pembuatan game sederhana, animasi, atau aplikasi mini yang menarik.
Dengan cara ini, anak-anak dapat melihat hasil kerja mereka secara langsung, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan minat mereka terhadap coding.
Belajar Melalui Permainan (Game-Based Learning)
ShineTech memanfaatkan permainan edukatif sebagai alat pembelajaran.
Anak-anak diajak untuk mempelajari konsep dasar coding melalui permainan yang didesain khusus untuk melatih logika dan pemecahan masalah.
Game-game ini tidak hanya menghibur tetapi juga mengajarkan dasar-dasar pemrograman seperti algoritma, perulangan, dan pengkondisian.
Penggunaan Visual dan Blok Pemrograman (Visual and Block-Based Programming)
Anak-anak diperkenalkan pada konsep coding menggunakan bahasa pemrograman visual seperti Scratch atau Blockly, di mana mereka dapat memprogram dengan menyusun blok-blok perintah.
Metode ini sangat intuitif dan memungkinkan anak-anak memahami dasar-dasar pemrograman tanpa perlu berurusan dengan sintaks yang kompleks.
Sesi Interaktif dan Kolaboratif
Pembelajaran di ShineTech juga melibatkan sesi interaktif di mana anak-anak dapat bekerja dalam kelompok atau berkolaborasi dengan teman sekelas untuk menyelesaikan proyek bersama.
Ini tidak hanya mengembangkan keterampilan coding mereka tetapi juga mengajarkan pentingnya kerja sama tim dan komunikasi dalam menyelesaikan masalah.
Pengajaran Langsung dengan Pendampingan Ahli
Setiap sesi di ShineTech didampingi oleh tutor yang berpengalaman dalam mengajar coding kepada anak.
Tutor ini memberikan bimbingan langsung, menjelaskan konsep-konsep yang sulit, serta membantu anak-anak saat mereka menemui kendala dalam karya mereka.
Pendekatan personal ini memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perhatian yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Evaluasi dan Umpan Balik yang Konstruktif
Anak-anak secara rutin dievaluasi melalui tugas-tugas dan proyek yang telah mereka selesaikan.
Umpan balik diberikan secara konstruktif untuk membantu mereka memahami area yang perlu diperbaiki dan bagaimana mereka dapat meningkatkan keterampilan coding mereka.
"Metode-metode di atas dirancang untuk memastikan bahwa pembelajaran coding di ShineTech tidak hanya efektif tetapi juga menyenangkan bagi anak-anak."
"Dengan kombinasi pendekatan menyeluruh dan interaktif, ShineTech bertujuan untuk menumbuhkan minat anak-anak dalam teknologi dan mempersiapkan mereka untuk masa depan yang penuh dengan peluang di bidang digital." paparnya kembali.
Bagi orang tua yang tertarik, One Shine Edu menawarkan promo dengan harga menarik khusus untuk program ShineTech ini, yakni Rp600.000 per bulan,
Informasi lebih lanjut mengenai program ShineTech dapat diakses melalui situs resmi One Shine Edu di www.oneshineedu.com, WhatsApp +6281389851615 dan link pendaftaran di sini >>>>> LINK
(OSE)
Melalui program ShineTech, OSE kini menawarkan pelajaran coding khusus untuk anak-anak berusia 5 hingga 12 tahun.
Rifone Afrizal, mengungkapkan bahwa peluncuran program ShineTech ini merupakan langkah strategis dalam menjawab kebutuhan pendidikan di era digital.
"Kami melihat pentingnya keterampilan teknologi di masa depan, dan dengan program ShineTech, kami ingin berikan anak-anak Indonesia fondasi yang kuat dalam bidang teknologi sejak usia dini," ujarnya.
BACA JUGA: Definisi Scratch, Cara Membuat Hingga Manfaatnya
Program ShineTech dirancang untuk memperkenalkan dunia coding dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
Materi pelajaran disusun sedemikian rupa sehingga anak-anak dapat memahami konsep-konsep dasar pemrograman, seperti logika, algoritma, dan pemecahan masalah, melalui permainan dan proyek kreatif.
Dengan demikian, anak-anak tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mempraktikkan keterampilan yang mereka pelajari.
"Kami di One Shine Edu percaya bahwa anak-anak Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah global."
"Melalui ShineTech, kami berharap dapat membantu mereka mengejar mimpi dan berkontribusi pada kemajuan digitalisasi di Indonesia." papar Rifone Afrizal.
One Shine Edu, melalui ShineTech, tambah Rifone, siap mendidik generasi penerus bangsa untuk bisa menghadapi tantangan di era digital dengan lebih percaya diri dan kompeten.
Metode Belajar ShineTech
Program ShineTech di One Shine Edu dirancang khusus untuk memperkenalkan anak-anak usia 5 hingga 12 tahun pada dunia coding dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.
Metode pengajaran dalam program ini berfokus pada pendekatan yang interaktif dan berorientasi pada proyek.
Sehingga anak-anak dapat belajar melalui pengalaman langsung dan aktivitas kreatif.
Berikut adalah beberapa metode yang digunakan dalam program ShineTech:
Pendekatan Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
Anak-anak diajak untuk mengerjakan proyek-proyek kecil yang memungkinkan mereka langsung menerapkan konsep coding yang dipelajari.
Proyek-proyek ini bisa berupa pembuatan game sederhana, animasi, atau aplikasi mini yang menarik.
Dengan cara ini, anak-anak dapat melihat hasil kerja mereka secara langsung, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan minat mereka terhadap coding.
Belajar Melalui Permainan (Game-Based Learning)
ShineTech memanfaatkan permainan edukatif sebagai alat pembelajaran.
Anak-anak diajak untuk mempelajari konsep dasar coding melalui permainan yang didesain khusus untuk melatih logika dan pemecahan masalah.
Game-game ini tidak hanya menghibur tetapi juga mengajarkan dasar-dasar pemrograman seperti algoritma, perulangan, dan pengkondisian.
Penggunaan Visual dan Blok Pemrograman (Visual and Block-Based Programming)
Anak-anak diperkenalkan pada konsep coding menggunakan bahasa pemrograman visual seperti Scratch atau Blockly, di mana mereka dapat memprogram dengan menyusun blok-blok perintah.
Metode ini sangat intuitif dan memungkinkan anak-anak memahami dasar-dasar pemrograman tanpa perlu berurusan dengan sintaks yang kompleks.
Sesi Interaktif dan Kolaboratif
Pembelajaran di ShineTech juga melibatkan sesi interaktif di mana anak-anak dapat bekerja dalam kelompok atau berkolaborasi dengan teman sekelas untuk menyelesaikan proyek bersama.
Ini tidak hanya mengembangkan keterampilan coding mereka tetapi juga mengajarkan pentingnya kerja sama tim dan komunikasi dalam menyelesaikan masalah.
Pengajaran Langsung dengan Pendampingan Ahli
Setiap sesi di ShineTech didampingi oleh tutor yang berpengalaman dalam mengajar coding kepada anak.
Tutor ini memberikan bimbingan langsung, menjelaskan konsep-konsep yang sulit, serta membantu anak-anak saat mereka menemui kendala dalam karya mereka.
Pendekatan personal ini memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perhatian yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Evaluasi dan Umpan Balik yang Konstruktif
Anak-anak secara rutin dievaluasi melalui tugas-tugas dan proyek yang telah mereka selesaikan.
Umpan balik diberikan secara konstruktif untuk membantu mereka memahami area yang perlu diperbaiki dan bagaimana mereka dapat meningkatkan keterampilan coding mereka.
"Metode-metode di atas dirancang untuk memastikan bahwa pembelajaran coding di ShineTech tidak hanya efektif tetapi juga menyenangkan bagi anak-anak."
"Dengan kombinasi pendekatan menyeluruh dan interaktif, ShineTech bertujuan untuk menumbuhkan minat anak-anak dalam teknologi dan mempersiapkan mereka untuk masa depan yang penuh dengan peluang di bidang digital." paparnya kembali.
Bagi orang tua yang tertarik, One Shine Edu menawarkan promo dengan harga menarik khusus untuk program ShineTech ini, yakni Rp600.000 per bulan,
Informasi lebih lanjut mengenai program ShineTech dapat diakses melalui situs resmi One Shine Edu di www.oneshineedu.com, WhatsApp +6281389851615 dan link pendaftaran di sini >>>>> LINK
(OSE)